RSS

BIBEL Mengatakan, BABI HARAM!

13 Mei

Akhir-akhir ini media masa cetak maupun elektronik dihebohkan dengan berita tentang wabah flu babi. Tak hanya di Indonesia, tapi perbincangan hingga berlanjut pada pengambilan langkah preventif telah dilakukan di berbagai negara.

Perilaku babi

Menarik ketika seorang Imam menjelaskan kepada beberapa orang barat yang bertanya tentang kenapa muslim tidak mengkonsumsi babi. Bagi muslim, babi adalah haram, bukan karena penyebab dari penggunaan babi dan segala unsurnya, namun hal yang terpenting karena memang Allah SWT telah mengharamkan babi bagi manusia.

”Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.”QS. Al Maidah [5] : 3

Adapun temuan berikutnya yang mengatakan bahwa ternyata babi berefek buruk ini dan itu, maka hal tersebut adalah hikmah dari pelarangan Allah. Bukan alasan bagi pelaranganNya.

Kemudian sang Imam ini menunjukkan pada orang-orang barat tersebut dengan membandingkan perilaku babi dan ayam. Ketika dua ekor ayam jantan dan satu betina dilepas, dua ayam jantan itu akan bertarung hingga salah satu tewas untuk memperebutkan sang betina. Namun apa yang terjadi ketika dua ekor babi jantan dan satu betina dilepas? Ternyata babi jantan yang satu membantu jantan yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina. Dan sang Imam pun berkata, ”Inilah! Daging babi itu sesungguhnya membunuh ’ghiroh’ orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”

Mengapa Kristen justru memakan daging babi?

Sesungguhnya pelarangan Allah atas babi ini tidak terjadi pada masa nabi Muhammad saw saja, namun pelarangan atas pengkonsumsian babi sudah terjadi sejak dahulu kala. Yang masih terekam adalah pada syariat yang dibawa semasa nabi Musa as, dalam Imamat 11:7-8 yang berbunyi “Jangan makan babi. Binatang itu haram, karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.” Larangan serupa juga tercantum di kitab Ulangan 14:8, Yesaya 65:2-4 dan Yesaya 66:17. Dan semua larangan ini masih jelas tertulis dalam kitab ’suci’ umat Kristen yang disebut Bibel.

Mengapa Kristen justru memakan daging babi? Pertama, mungkin mereka tidak banyak tahu tentang kitab mereka. Kedua, ayat-ayat Bibel yang dikarang oleh Paulus yang menyatakan bahwa segala makanan adalah suci (Roma 14:20), juga pernyataan yang menyatakan bahwa Yesus telah meniadakan hukum Taurat (Efesus 2:14-15) yang termasuk di dalamnya keharaman daging babi.

Padahal kenyataannya, Yesus sendiri tidak pernah mengatakan demikian. Bahkan di dalam Matius 5:17-20, Yesus dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah sedikitpun menghapuskan hukum yang telah ditetapkan di dalam Taurat (Perjanjian Lama). Di lain ayat juga dinyatakan dengan jelas bahwa pengikut Yesus yang setia tetap menjaga diri dari makanan haram dan najis (Kisah Para Rasul 10:14).

Perlu juga diketahui bahwa Paulus adalah bukan termasuk dari 12 murid Yesus dan bahkan tidak pernah bertemu dengan Yesus dalam hidupnya. Lalu bagaimana mungkin ia membatalkan apa yang jelas-jelas diperintahkan/dilarang oleh Yesus?

Dan jika alasan pembolehan daging babi oleh umat Kristiani didasarkan atas kata-kata Yesus di dalam Matius 15:11 yang berbunyi “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.” Maka ayat inipun secara konteks tidak ada kaitan dengan kebolehan memakan daging babi. Ayat ini merupakan penjelasan Yesus yang mengecam perilaku munafik bangsa Yahudi yang mengabaikan ajaran utama Taurat sementara justru mempertahankan adat-istiadat nenek moyang mereka.

Negara muslim bebas flu babi

Hingga kini menurut data WHO, kasus infeksi  flu babi telah terjadi sebanyak 1.124 yang tersebar di 21 negara. Tapi tak satu terjadi di negara berpenduduk muslim. Di Amerika Serikat (AS) telah melaporkan 286 kasus yang dikonfirmasikan pihak laboratorium, termasuk seorang telah meninggal.

Flu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkiti babi atau dikenal dengan A/H1N1 yang menurut beberapa pendapat flu ini tidak sebahaya flu burung. Seharusnya flu ini tidak menjalar pada manusia kecuali orang-orang yang memang berhubungan langsung dengan babi, termasuk mengkonsumsinya. Namun untuk jenis flu ini, penularan bisa berlangsung dari manusia ke manusia. Lepas dari pemikiran bahwa flu babi adalah man made yang disengaja diciptakan sebagai bioweapon tetap harus diwaspadai dan dicegah sedini mungkin.

Negara-negara Eropa dan Amerika yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok hidangan mereka rupanya cukup merasakan dampak yang signifikan dari flu babi. Ini terutama terjadi di pihak pelaku pasar. Demikian seriusnya perubahan ekonomi akibat flu babi ini hingga membuat Uni Eropa mengajukan keberatan dengan penamaan flu babi (swine flu) untuk virus influensa baru yang saat ini sedang mewabah. Alasannya, itu merugikan peternak babi, karena jatuhnya harga daging babi di pasaran. Bahkan WHO pun mengumumkan tidak lagi menggunakan istilah swine flu, melainkan sebagai virus “influensa A” (H1N1). Sebelumnya Amerika Serikat dan Israel bersikeras tidak menggunakan istrilah flu babi, melainkan flu H1N1 atau Flu Meksiko. Kedua negara mengungkapkan alasanya bahwa ini bukan penyakit yang ditularkan oleh makanan, tapi virus. Tidak tepat merujuknya sebagai flu babi. Demikianlah kilah mereka.

Sally_sety

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 13, 2009 inci Kajian

 

Tag:

1 responses to “BIBEL Mengatakan, BABI HARAM!

  1. joentak

    Februari 8, 2011 at 3:25 pm

    Di sebutkan diayat ulangan, imamat, babi yg tdk bisa dimakan itu adalah babi hutan

     

Tinggalkan Balasan ke joentak Batalkan balasan